Website Informasi Kesehatan Terlengkap

Kenali Penyebab dan Penanganan Benjolan di Dada

Kenali Penyebab dan Penanganan Benjolan di Dada

Kenali Penyebab dan Penanganan Benjolan di Dada – Benjolan di dada punya bentuk dan ukuran akun demo gates of olympus yang berbeda-beda, bergantung pada penyebabnya. Benjolan yang ukurannya selamanya dan tanpa disertai rasa nyeri biasanya condong tidak berbahaya. Benjolan selanjutnya juga biasanya tidak berbahaya dan bakal menghilang dengan sendirinya.

Namun, pada persoalan tertentu, benjolan di dada bisa di sebabkan oleh keadaan yang lebih serius, layaknya tumor. Oleh di karenakan itu, mutlak bagi Anda untuk paham tipe benjolan di dada yang wajib di waspadai sehingga mendapatkan penanganan yang sesuai.

Penyebab Benjolan di Dada

Ada beberapa keadaan yang membawa dampak benjolan di dada dan masing-masing punya tanda-tanda yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang bisa tumbuh di bawah kulit mana pun, termasuk anggota dada. Benjolan di karenakan lipoma mudah bergerak sementara di sentuh, tidak mulai nyeri, dan tumbuh secara perlahan. Namun, benjolan lipoma dapat mengganggu jikalau ukurannya cukup besar.

Penyebab pasti lipoma masih belum di ketahui, tetapi tersedia beberapa aspek yang dapat meningkatkan risiko terjadinya lipoma, layaknya berusia antara 40–60 tahun dan aspek genetik.

2. Pectus carinatum

Benjolan di dada juga dapat di sebabkan oleh kelainan bawaan berwujud pectus carinatum atau yang di sebut sebagai pigeon chest. Kelainan ini di sebabkan oleh perkembangan berlebih tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada, sehingga membawa dampak dada menonjol menyerupai dada burung.

Penyebab tulang rawan tumbuh terlalu berlebih belum di ketahui dengan pasti, tetapi pectus spaceman slot carinatum biasanya di alami oleh orang-orang yang mengalami sindrom marfan, sindrom noonan, skoliosis, asma, bronkitis, dan prolaps katup mitral.

Kebanyakan penderita pectus carinatum tidak mengalami tanda-tanda apa pun. Namun, nyeri dada dapat terjadi sementara lakukan kegiatan tertentu, layaknya berolahraga.

3. Kutil

Kutil adalah benjolan yang di sebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV). Benjolan di dada di karenakan kutil mulai kasar sementara di sentuh, berwarna cokelat atau hitam, dan berwujud layaknya kubah.

Virus HPV penyebab kutil punya perkembangan yang cepat dan bisa menyerang anggota kulit mana pun, termasuk anggota dada. Penyebarannya berasal dari kontak segera dengan penderita maupun kontak tidak segera melalui pemakaian handuk atau barang-barang pribadi milik penderita.

Siapa pun bisa terkena kutil, tetapi anak-anak, lansia, dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan tertular.

Baca Juga: Beberapa Manfaat Soda Kue untuk Kesehatan

4. Abses

Abses merupakan benjolan yang terjadi akibat penumpukan nanah yang di sebabkan oleh infeksi bakteri, lebih-lebih bakteri Staphylococcus.

Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi. Proses ini dapat membawa dampak peradangan dan kematian jaringan di sekitarnya, sehingga membawa dampak terbentuknya kantung abses yang memuat nanah.

Karena ada infeksi dan peradangan, benjolan di dada di karenakan abses bakal teraba lebih hangat daripada kulit di sekitarnya dan mulai nyeri. Selain itu, abses dapat pula di sertai dengan demam, penurunan nafsu makan, mudah kelelahan, dan keringat yang berlebih.

Ada beberapa aspek yang dapat meningkatkan https://northcarolinafieldhockey.com/ risiko terjadinya abses, layaknya tinggal di lingkungan yang tidak bersih, menderita diabetes atau obesitas, sering konsumsi alkohol, lakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi bakteri Staphylococcus, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

5. Kista

Kista juga bisa membawa dampak timbulnya benjolan di dada. Ini Kista adalah benjolan di bawah kulit yang memuat cairan radang, darah, udara, atau benda padat layaknya rambut. Bila terinfeksi dan juga memuat nanah, benjolan kista bakal menjadi abses.

Kista disebabkan oleh penyumbatan saluran dalam tubuh, rusaknya sel, atau kelainan genetik. Benjolan kista tidak menular dan terbentuk dalam jangka sementara yang lama.

Benjolan dikarenakan kista biasanya tidak mulai nyeri, tetapi jikalau ukurannya makin lama membesar bakal mengakibatkan rasa tidak nyaman.

6. Tumor

Tumor terbentuk dari memproses sel-sel baru yang berlebihan, sehingga sel-sel selanjutnya menumpuk dan membentuk benjolan, termasuk benjolan di dada.

Ini Tumor bisa berwujud jinak maupun ganas. Tumor jinak tidak bakal menyerang sel-sel normal di sekitarnya dan tidak menyebar ke anggota tubuh lain. Sebaliknya, tumor ganas terjadi akibat perkembangan sel-sel tidak normal yang tidak terkendali, sehingga menyebar dan merusak sel-sel normal di sekitarnya.

Tumor bisa di alami oleh semua kelompok umur. Namun, tersedia faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tumbuhnya tumor, layaknya pergantian genetik, punya keluarga yang dulu menderita kanker, normalitas merokok, paparan polusi dan bahan kimia, dan juga obesitas.

Gejala tumor banyak variasi bergantung lokasi, ukuran, dan jenisnya. Secara umum, tumor yang ganas biasanya berukuran makin lama besar, mulai nyeri dan mudah berdarah, dan membawa dampak penderitany mengalami kelelahan, demam atau menggigil, kehilangan nafsu makan, keringat berlebih, nyeri badan, dan penurunan berat badan secara drastis.

Penanganan Benjolan di Dada

Untuk paham penyebab benjolan di dada secara pasti, dokter bakal lakukan pemeriksaan meliputi Rontgen dada, CT scan, atau MRI. Setelah paham penyebabnya, dokter bakal memberi tambahan penanganan yang sesuai, antara lain:

Nonoperasi

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan nonoperasi yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi benjolan di dada:

Operasi

Jika membesarnya benjolan di dada makin lama tidak terkendali, sulit di tangani dengan obat-obatan, atau berwujud ganas, operasi wajib di lakukan. Jenis tindakan operasi sesuai dengan penyebab dan wilayah benjolan tersebut, antara lain:

Jika Anda mengalami benjolan di dada yang makin lama membesar, mulai nyeri, berdarah, atau disertai keluhan lain layaknya demam, hilang nafsu makan, atau penurunan berat badan drastis, jangan sangsi untuk berkonsultasi ke dokter sehingga paham penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Exit mobile version