Bahaya Kesehatan di Balik Kenikmatan Kol Goreng

Bahaya Kesehatan di Balik Kenikmatan Kol Goreng

Bahaya Kesehatan di Balik Kenikmatan Kol Goreng – Kol goreng terbuat dari kol yang di goreng hingga garing. Proses penggorengan ini memicu teksturnya jadi lebih ringan, renyah, dan ringan di kunyah. Karena alasan inilah, lebih dari satu orang mampu menyantap kol goreng dalam kuantitas banyak.

Konsumsi kol goreng terlalu berlebih tidaklah baik untuk kesehatan. Layaknya makanan yang di goreng lainnya, mengkonsumsi kol goreng terlalu banyak bisa memicu banyak variasi kasus kesehatan, layaknya kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Bahaya Kesehatan di Balik Kenikmatan Kol Goreng

Kol merupakan sayuran yang memiliki kandungan serat, kalium, protein, asam folat, mangan, kalsium, dan magnesium, serta vitamin B6, vitamin C, dan vitamin K. Semua nutrisi tersebut bisa di peroleh jikalau kol di olah dengan cara yang tepat.

Sayangnya, kol yang di goreng hingga kering justru menghilangkan semua nutrisinya. Proses memasak dengan minyak panas dapat memangkas habis nutrisi yang tersedia di dalam kol.

Dengan kata lain, kol goreng tidak serupa kembali layaknya kol yang di olah dengan cara di tumis, di kukus, atau di rebus. Kol goreng tidak memiliki kandungan nutrisi apa pun agar anda tidak dapat beroleh manfaat apa pun dari mengkonsumsi kol goreng.

Ragam Bahaya Kesehatan dari Kol Goreng

Seperti yang udah di singgung sebelumnya, kol goreng tidak kembali bernutrisi. Malahan, proses penggorengan tersebut memicu sayuran ini tinggi kalori dan lemak jahat. Konsumsi kol goreng terlalu banyak justru bisa mengakibatkan banyak variasi bahaya kesegaran tersebut ini:

1. Melonjaknya berat badan

Makanan yang di goreng, layaknya kol goreng, dapat menyerap lemak dari minyak. Karena itulah kol goreng tinggi kalori. Belum kembali jikalau di makan seiring dengan lauk yang di goreng lainnya, layaknya ayam, lele, tahu, tempe, dan jeroan. Konsumsi makanan berkalori tinggi layaknya ini bisa memicu berat badan melonjak drastis.

Berat badan terlalu berlebih tidak baik untuk kesehatan. Jika terlalu gemuk, anda dapat mengalami susah pas beraktivitas. Selain itu, berat badan yang tidak terkontrol bisa menaikkan risiko mengalami obesitas.

Baca Juga: Daftar Obat Kolesterol untuk Turunkan Kolesterol Tinggi

2. Memicu serangan jantung atau stroke

Seperti penjelasan di atas, mengkonsumsi kol goreng secara terlalu berlebih bisa menaikkan risiko anda mengalami obesitas. Nah, obesitas merupakan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit jantung.

Selain itu, banyak makan gorengan bisa menaikkan kadar kolesterol jahat atau LDL. Kolesterol jahat bisa memicu pembentukan plak di pembuluh darah. Jika di biarkan tetap menerus, risiko terjadinya serangan jantung atau stroke dapat meningkat.

3. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2

Umumnya, kol goreng digoreng pakai minyak kelapa. Nah, tipe minyak ini tinggi lemak jenuh. Selain bisa menaikkan kolesterol, terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh bisa menaikkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Menurut penelitian, seseorang yang mengkonsumsi 4–6 porsi gorengan per minggu punyai risiko 39% lebih besar terkena diabetes tipe 2 di bandingkan orang yang jarang mengkonsumsi gorengan.

4. Meningkatkan risiko timbulnya kanker

Menggoreng kol bisa memicu timbulnya zat akrilamida. Ini merupakan zat beracun yang membahayakan kesehatan. Jika di konsumsi berlebihan, zat ini bisa menaikkan risiko timbulnya kanker, layaknya kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium.

Dari penjelasan di atas bisa di simpulkan bahwa kol goreng bisa mengakibatkan bahaya kesegaran jikalau di konsumsi berlebihan. Jadi, bijaklah dalam mengonsumsinya, ya.

Daripada di goreng, lebih baik kol di makan segera sesudah di cuci sebagai lalapan atau di kukus, di tumis, dan di rebus terutama dahulu. Jika anda tetap punyai pertanyaan seputar bahaya kol goreng, anda bisa berkonsultasi dengan dokter, ya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *