Kali ini kami berkesempatan mencoba laptop yang diharapkan bisa menjadi laptop content creator Sultan mulai dari desain hingga editing video yaitu ASUS ZenBook Pro Duo (UX581).
Jika Anda mengikuti perkembangan laptop, Anda mungkin sudah tahu bahwa laptop ASUS ZenBook Pro Duo hadir dengan segudang fitur unik. Misalnya, touchpad ada di sisi kanan, dan layar kedua ada di atas keyboard. Kedua layar tersebut juga merupakan layar sentuh yang dapat dioperasikan dengan jari atau stylus.
ASUS ZenBook Pro Duo (UX581) yang kami gunakan juga memiliki spesifikasi yang mematikan. Sebut saja: Prosesor Intel Core i9-9980HK, kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 2060, RAM 32GB, dan penyimpanan SSD 1TB.
Nah, dengan spesifikasi seperti ini, kita mungkin tidak perlu lagi mempertanyakan performanya. Yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana menggunakan layar kedua dan touchpad di tepinya dalam aktivitas sehari-hari. Terutama untuk karya kreatif tentunya.
Mari selami…
Kemasan eksklusif
Sebelum membahas lebih jauh, saya harus menyebutkan bahwa laptop ini hadir dengan kemasan eksklusif. Saat Anda membelinya, laptop ini hadir dalam kotak khusus berwarna biru tua yang bertuliskan “ASUS ZenBook Pro Duo”. Bahkan pengisi daya dan kabel memiliki kotak sendiri dengan warna yang sama. Haa… sepertinya sangat mahal.
ASUS Zenbook Pro Duo kotak UX581
kotak eksklusif
Tubuh & Mobilitas
Dalam posisi tertutup, tampilan laptop ini sendiri cukup minimalis. Hanya ada logo ASUS di permukaan. Tampilannya lebih bergaya ramping, bukan gaya ROG Zephyrus G14 yang funky dan bersemangat.
desain yang elegan
Kejutan baru muncul saat kita membuka layar laptop. Anda akan melihat tata letak yang unik dari seri ini. Ada layar kedua di atas keyboard dan touchpad. Jadi keyboard berada di bagian bawah dengan touchpad di sudut kanan. Nanti kita akan membahas pengalaman penggunaan lebih lanjut. Sabar ya….
Secara keseluruhan, bodi laptop terasa kokoh. Tutup/layar laptop dapat dibuka dengan satu tangan (siapa pun yang menggunakan MacBook tahu seperti apa rasanya), dan ketika layar dibuka, bagian belakang bodinya terangkat untuk membuka aliran udara. Jenis desain ini telah menjadi spesialisasi laptop ASUS dalam beberapa tahun terakhir.
mengangkat tubuh untuk aliran udara
Ketika saya disuruh pilih-pilih menyebutkan kekurangan dari konstruksi bodi laptop, saya pikir kekurangannya adalah ketika saya menutup layar. Tidak sestabil menutup layar MacBook. Hehehe, itu masalah kecil. Dia bilang dia disuruh membuat keributan.
Oh ya, laptop ini beratnya sekitar 2,5 kg. Sedikit lebih berat dari laptop biasa. Meski tidak terlalu berat, bobotnya cukup gurih. Toh, tetap tidak menjadi beban jika Anda membawanya di dalam ransel. Di sisi lain, charger laptop ini juga berukuran cukup besar. Sedikit beban ekstra untuk mobilitas.
Layar
Biasanya membahas layar dalam review laptop menjadi klise. Tapi tidak kali ini. Kehadiran ScreenPad+ membuat penggunaan layar menjadi sangat menarik, baik untuk penggunaan normal maupun untuk membuat desain atau mengedit video di laptop ini.
Sumber :